Manusia
adalah mahakarya/makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi
kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di
sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi
kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelegensi, kondisi fisik,
serta kecepatan system pemprosesan informasi pada manusia.
Persepsi
dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita, persepsi merupakan proses pengolahan
data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
menyadari tentang segala sesuatu di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri
kita sendiri.
PENGERTIAN
PERSEPSI
Secara
etimologis, persepsi (perception) artinya menerima atau mengambil. Persepsi
(perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seorang
melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian,
yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Persepsi
merupakan proses yang terjadi di dalam individu yang dimulai dengan diterimanya
rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga
individu dapat mengenali dirinya sendiri akan keadaan di sekitarnya. Persepsi
merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap
lingkungan oleh individu.
BENTUK-BENTUK PERSEPSI
1. Persepsi Penglihatan.
2. Persepsi Pendengaran.
3. Persepsi Perabaan.
4. Persepsi Penciuman.
5. Persepsi Pengecap.
DUNIA
PERSEPSI
Agar
dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam
dunia persepsi yaitu:
1. Modalitas
Rangsang-rangsang yang diterima harus
sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dan
masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi
perasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba, dan sebagainya).
2. Dimensi Ruang
Dunia persepsi mempunyai sifat ruang
(dimensi ruang), kita dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit,
latar depan latar belakang, dan lain-lain.
3. Dimensi Waktu
Dunia persepsi mempunyai dimensi
waktu, seperti: cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain.
4. Struktur Konteks
Yaitu keseluruhan yang menyatu,
objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang
menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang
menyatu.
CIRI-CIRI
PERSEPSI
1. Proses pengorganisasian berbagai
pengalaman.
2. Proses menghubung-hubungkan antara
pengalaman masa lalu dengan yang baru.
3. Proses pemilihan informasi.
4. Proses teorisasi dan rasionalisasi.
5. Proses penafsiran atau pemaknaan pesan
verbal dan nonverbal.
6. Proses interaksi dan komunikasi
berbagai pengalaman internal dan eksternal.
7. Melakukan penyimpulan atau
keputusan-keputusan, pengertian-pengertian dan yang membentuk wujud persepsi
individu.
DIMENSI
PENGINDERAAN
Pengalaman
inderawi tergantung dari sifat-sifat diterimanya rangsang sehingga kita
mempunyai pengalaman inderawi yang dapat kita paparkan dalam suatu bentangan
kuat-lemah, lama-sebantar, kasar-halus, panas-dingin, dan sebagainya. Bentangan
sifat-sifat seperti itulah yang disebut dimensi penginderaan. Ada empat dimensi penginderaan, yaitu:
Intensitas
Kuat lemahnya
penginderaan suatu rangsang tertentu. Kita dapat membedakan cahaya kuat dan
lemah, intensitas penginderaan kita jumpai pada semua indera.
Ekstensitas
Penghayatan terhadap
tebal-tipis, luas-sempit, besar-kecil, dan lain-lain.
Lamanya
Penginderaan dapat
berlangsung lama atau sebentar.
Kualitas
Kita dapat membedakan
kualitas rangsang, misalnya nada atau warna.
ALAT-ALAT
INDERA
Alat-alat
indera adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan
sesuai dengan modalitas masing-masing. Mata dan telinga dianggap sebagai higher
senses karena memberikan informasi inderawi yang lebih kaya dibandingkan
hidung, lidah, dan permukaan kulit. Meskipun persepsi bukanlah sekedar
penjumlahan informasi yang diterima dari alat-alat indera ini, yaitu :
1. Penglihatan
Alat penginderaan ini adalah mata.
Dalam alat ini terdapat syaraf reseptor rangsang yang disebut conus (berbentuk
kerucut) dan bacillus (berbentuk batang). Kedua syaraf ini terdapat pada retina
mata. Baik conus maupun bacillus peka terhadap cahaya, perbedaannya hanya dalam
penerimaannya (sensivitas terhadap cahaya). Bacillus peka terhadap cahaya
remang-remang, oleh karena itu sangat sensitif, sedang conus peka terhadap
cahaya yang kuat.
Bagian dari suatu ruang yang
rangsangnya masih bisa dicapai mata kita disebut sebagai medan penglihatan, yaitu :
Daerah
pusat : daerah
yang rangsang-rangsangnya terlihat
paling jelas (tajam) lengkap dengan warna-warnanya.
Daerah
tepi/prefir : daerah
yang pusat penglihatannya kurang tajam.
Daerah
paling tepi : daerah
yang kualitas penglihatannya paling buruk.
Titik
buta : daerah dimana
tidak terjadi penglihatan.
2. Pendengaran
Alat indera untuk pendengaran adalah
telinga dengan segala perlengkapan di dalamnya, terutama gendang telinga
(membrane timpani) dengan syaraf-syaraf reseptor getaran di telinga bagian
dalam (cochiea).
3. Penciuman
Alat indera untuk penciuman adalah
hidung dan syaraf-syaraf reseptornya. Rangsang yang sesuai untuk indera ini
adalah zat-zat kimiawi yang berbentuk gas.
4. Pengecap
Alat indera untuk pengecap adalah
lidah dengan syaraf-syaraf reseptor pada papil-papil rasa di atas dan di
sekeliling lidah.
5. Peraba
Alat indera peraba tidak terbatas pada
permukaan kulit dengan respon-responnya, tetapi juga menyangkut alat-alat yang
peka terhadap orientasi dan keseimbangan. Oleh karena itu, rangsang yang sesuai
untuk indera ini juga bermacam-macam yaitu tekanan, suhu, rasa sakit, dan
gerakan.
FAKTOR-FAKTOR
YANG BERPENGARUH TERHADAP PERSEPSI
Karena
persepsi lebih bersifat psikologis dari pada merupakan proses penginderaan
saja, maka ada beberapa factor yang mempengaruhi, antara lain :
a. Perhatian yang selektif
Setiap saat manusia pasti akan
menerima banyak rangsang dari lingkungan. Meskipun demikian ia tidak harus
menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Tetapi individu hanya memusatkan
perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja.
b. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak diantara
rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang
paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan
intensitas rangsangnya paling kuat.
c. Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan
cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah
melihat koin lebih besar daripada anak-anak orang kaya.
d. Pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat
mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu
bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman
siberut atau saudara kita di pedalaman Irian.
FAKTOR-FAKTOR
YANG BERPERAN DALAM PERSEPSI
Faktor-faktor
yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:
1. Objek yang dipersepsi
Objek
menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat
datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam
diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang
bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar
individu.
2. Alat indera, syaraf , dan susunan syaraf
Alat indera,
atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus
ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran, sebagai
alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Untuk
menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
OBJEK
PERSEPSI
Objek persepsi dapat
dibedakan atas objek yang manusia dan nonmanusia.
1. Objek Manusia
Objek
persepsi yang berwujud manusia ini disebut person perception atau
juga ada yang menyebutkan sebagai social perception.
Manusia yang
dipersepsi mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan, ataupun aspek-aspek lain
seperti halnya pada orang yang mempersepsi.
2. Objek Nonmanusia
Objek
persepsi nonmanusia sering disebut sebagai nonsocial perception atau
juga disebut sebagai things perception.).
KESIMPULAN
Persepsi
adalah daya fikir dan daya pemahaman
individu terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar. Dalam
persepsi sendiri banyak bentuknya antara lain yaitu persepsi visual, Auditori,
perabaan, penciuman, dan pengecapan. Sedangkan cirri-ciri umum dunia persepsi
itu sendiri adalah :
Ø
Adanya
dimensi ruang
Ø
Adanya
dimensi waktu
Ø
Modalitas
Ø
Struktur
konteks
Dalam
dunia persepsi juga membutuhkan alat-alat indera seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar