Senin, 16 Januari 2017

PERSEPSI LIMA INDERA

Manusia adalah mahakarya/makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelegensi, kondisi fisik, serta kecepatan system pemprosesan informasi pada manusia.

Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita, persepsi merupakan proses pengolahan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari tentang segala sesuatu di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri.


PENGERTIAN PERSEPSI

Secara etimologis, persepsi (perception) artinya menerima atau mengambil. Persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
    
Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri akan keadaan di sekitarnya. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.


BENTUK-BENTUK PERSEPSI
1.  Persepsi Penglihatan.
2.  Persepsi Pendengaran.
3.  Persepsi Perabaan.
4.  Persepsi Penciuman.
5.  Persepsi Pengecap.


DUNIA PERSEPSI

Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi yaitu:

1.  Modalitas
Rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba, dan sebagainya).

2.  Dimensi Ruang
Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang), kita dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar belakang, dan lain-lain.

3.  Dimensi Waktu
Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti: cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain.

4.  Struktur Konteks
Yaitu keseluruhan yang menyatu, objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.


CIRI-CIRI PERSEPSI

1.  Proses pengorganisasian berbagai pengalaman.
2.  Proses menghubung-hubungkan antara pengalaman masa lalu dengan yang baru.
3.  Proses pemilihan informasi.
4.  Proses teorisasi dan rasionalisasi.
5.  Proses penafsiran atau pemaknaan pesan verbal dan nonverbal.
6.  Proses interaksi dan komunikasi berbagai pengalaman internal dan eksternal.
7.  Melakukan penyimpulan atau keputusan-keputusan, pengertian-pengertian dan yang membentuk wujud persepsi individu.


DIMENSI PENGINDERAAN

Pengalaman inderawi tergantung dari sifat-sifat diterimanya rangsang sehingga kita mempunyai pengalaman inderawi yang dapat kita paparkan dalam suatu bentangan kuat-lemah, lama-sebantar, kasar-halus, panas-dingin, dan sebagainya. Bentangan sifat-sifat seperti itulah yang disebut dimensi penginderaan. Ada empat dimensi penginderaan, yaitu:

Intensitas
Kuat lemahnya penginderaan suatu rangsang tertentu. Kita dapat membedakan cahaya kuat dan lemah, intensitas penginderaan kita jumpai pada semua indera.

Ekstensitas
Penghayatan terhadap tebal-tipis, luas-sempit, besar-kecil, dan lain-lain.

Lamanya
Penginderaan dapat berlangsung lama atau sebentar.

Kualitas
Kita dapat membedakan kualitas rangsang, misalnya nada atau warna.


ALAT-ALAT INDERA

Alat-alat indera adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing. Mata dan telinga dianggap sebagai higher senses karena memberikan informasi inderawi yang lebih kaya dibandingkan hidung, lidah, dan permukaan kulit. Meskipun persepsi bukanlah sekedar penjumlahan informasi yang diterima dari alat-alat indera ini, yaitu :

1.  Penglihatan
Alat penginderaan ini adalah mata. Dalam alat ini terdapat syaraf reseptor rangsang yang disebut conus (berbentuk kerucut) dan bacillus (berbentuk batang). Kedua syaraf ini terdapat pada retina mata. Baik conus maupun bacillus peka terhadap cahaya, perbedaannya hanya dalam penerimaannya (sensivitas terhadap cahaya). Bacillus peka terhadap cahaya remang-remang, oleh karena itu sangat sensitif, sedang conus peka terhadap cahaya yang kuat.
Bagian dari suatu ruang yang rangsangnya masih bisa dicapai mata kita disebut sebagai medan penglihatan, yaitu :
Daerah pusat : daerah yang  rangsang-rangsangnya terlihat paling jelas (tajam) lengkap dengan warna-warnanya.
Daerah tepi/prefir : daerah yang pusat penglihatannya kurang tajam.
Daerah paling tepi : daerah yang kualitas penglihatannya paling buruk.
Titik buta : daerah dimana tidak terjadi penglihatan.
      
2.  Pendengaran
Alat indera untuk pendengaran adalah telinga dengan segala perlengkapan di dalamnya, terutama gendang telinga (membrane timpani) dengan syaraf-syaraf reseptor getaran di telinga bagian dalam (cochiea).

3.  Penciuman
Alat indera untuk penciuman adalah hidung dan syaraf-syaraf reseptornya. Rangsang yang sesuai untuk indera ini adalah zat-zat kimiawi yang berbentuk gas.

4.  Pengecap
Alat indera untuk pengecap adalah lidah dengan syaraf-syaraf reseptor pada papil-papil rasa di atas dan di sekeliling lidah.

5.  Peraba
Alat indera peraba tidak terbatas pada permukaan kulit dengan respon-responnya, tetapi juga menyangkut alat-alat yang peka terhadap orientasi dan keseimbangan. Oleh karena itu, rangsang yang sesuai untuk indera ini juga bermacam-macam yaitu tekanan, suhu, rasa sakit, dan gerakan.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERSEPSI

Karena persepsi lebih bersifat psikologis dari pada merupakan proses penginderaan saja, maka ada beberapa factor yang mempengaruhi, antara lain :

a.  Perhatian yang selektif
Setiap saat manusia pasti akan menerima banyak rangsang dari lingkungan. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Tetapi individu hanya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja.

b.  Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat.

c.   Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar daripada anak-anak orang kaya.

d.  Pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman siberut atau saudara kita di pedalaman Irian.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSEPSI

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:

1.  Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. 

2.  Alat indera, syaraf , dan susunan syaraf
Alat indera, atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran, sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.   

3.  Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.


OBJEK PERSEPSI

Objek persepsi dapat dibedakan atas objek yang manusia dan nonmanusia.

1.  Objek Manusia
Objek persepsi yang berwujud manusia ini disebut person perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social perception.

Manusia yang dipersepsi mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan, ataupun aspek-aspek lain seperti halnya pada orang yang mempersepsi.

2.  Objek Nonmanusia
Objek persepsi nonmanusia sering disebut sebagai nonsocial perception atau juga disebut sebagai things perception.). 


KESIMPULAN

Persepsi adalah daya fikir dan daya pemahaman  individu terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar. Dalam persepsi sendiri banyak bentuknya antara lain yaitu persepsi visual, Auditori, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Sedangkan cirri-ciri umum dunia persepsi itu sendiri adalah :
Ø  Adanya dimensi ruang
Ø  Adanya dimensi waktu
Ø  Modalitas
Ø  Struktur konteks
Dalam dunia persepsi juga membutuhkan alat-alat indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba.









    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar